link download MK & Tugas klik disini
BAB
I
PERTIDAKSAMAAN
- Definisi Pertidaksamaan
Sebuah Pertidaksamaan adalah pernyataan bahwa dua kuantitas tidak setara
nilainya. Salah satu pernyataan matematika yang mengandung satu peubah atau
lebih yang dihubungkan oleh tanda-tanda ketidaksamaan, yaitu: <, >, ≤,
atau ≥.
- Sifat-sifat pertidaksamaan antara lain:
- Jika a > b dan b > c, maka a > c
- (ii) Jika a > b, maka a + c > b + c
- (iii) Jika a > b, maka a - c > b – c
- (iv) Jika a > b dan c adalah bilangan positif, maka ac > bc
- (v) Jika a > b dan c adalah bilangan negatif, maka ac < bc
Dengan mengganti tanda > pada
sifat-sifat diatas dengan tanda <, maka akan didapat sifat-sifat yang analog
sebagai berikut :
- Jika a < b dan b < c, maka a < c
- Jika a < b, maka a + c < b + c
- Jika a < b, maka a - c < b – c
- Jika a < b dan c adalah bilangan positif, maka ac < bc
- Jika a < b dan c adalah bilangan negatif, maka ac > bc
- xi) ac > 0 jika a > 0 dan c > 0 atau jika a < 0 dan c < 0
- (xii) ac < 0 jika a < 0 dan c > 0 atau jika a > 0 dan c < 0
- (xiii) a/c > 0 jika a > 0 dan c > 0 atau jika a < 0 dan c < 0
- (xiv) a/c < 0 jika a < 0 dan c > 0 atau jika a > 0 dan c < 0
- (xv) Jika a > b, maka –a < -b
- (xvi) Jika 1/a < 1/b, maka a > b
- (xvii) Jika a < b < c, maka b > a dan b < c (bentuk komposit)
- (xviii) Jika a > b > c, maka b < a atau b > c ( bentuk komposit)
- Jenis pertidaksamaanJenis pertidaksamaan anatara laian :
- Peridaksamaan linear (PANGKAT SATU)
- Pertidaksamaan kuadrat
- Pertidaksamaan bentuk pecahan
- Pertidaksamaan bentuk nilai mutlak ( modus)
- Peridaksamaan linear (PANGKAT SATU)
Pertidaksamaan
linear adalah pertidaksamaan yang salah satu atau kedua ruasnya mengandung
bentuk linier dalam x. yang vareabelnya berderajat satu dengan menggunakan
tanda hubung “lebih besar dari” atau “kurang dari”
Sifat-sifatnya
:
- Kedua ruas dapat di tambah atau di kurangi dengan bilangan yang sama.
- Kedua ruas dapat dapat dikali atau di bagi dengan bilangan positip yang sama.
- Kedua ruas dapat di bagi atau di kali dengan bilangan negatip yang sama maka penyelesaiannya tidak berubah asal saja arah dari tanda pertidaksamaan di balik
Langkah – langkah menyelesaikan
pertidaksamaan linier :
- Pindahkan semua yang mengandung variabel ke ruas kiri, sedangkan yang tidak mengandung variabel ke ruas kanan.
- Kemudian sederhanakanPerhatikan contoh soal berikut:
- Contoh 1 Tentukan himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan 5x – 5 < 7x + 3 !Jawab5x – 5 < 7x + 3
- Tentukan nilai x yang memenuhi pertidaksamaan 2(x-3) < 4x+8 ?
Jawab
Penyelesaian
2(x-3) < 4x+8
2x - 6 < 4x+8
2x – 4x< 6+8
-2x < 14
- Pertidaksamaan Kuadrat
Pertidaksamaan
kuadrat adalah suatu persamaan yang pangkat tertinggi dari variabelnya adalah 2. Bentuk umum peridaksamaan kuadrat
adalah ax² + bx + c > 0 dengan a, b, c konstanta; a
0.
Menyelesaikan pertidaksamaan kuadrat anatara
lain:
- Jadikan ruas kanan = 0
- Jadikan koefisien x² positif (untuk memudahkan pemfaktoran)
- Uraikan ruas kiri atas faktor-faktor linier.
- Tetapkan nilai-nilai nolnya
- Tetapkan tanda-tanda pada garis bilangan
- Jawaban didapatkan dari hal-hal yang ditanyakan dan terlukiskan pada garis bilangan
(bila ditanyakan > 0, maka yang dimaksud adalah daerah +,
bila ditanyakan < 0, maka yang dimaksud adalah daerah -).
- Langkah-langkah:
- Tentukan batas-batasnya dengan mengubah ke dalam persamaan kuadrat
- Buatlah garis bilangan dan masukkan batas yang diperoleh (jika ada) dengan batas yang kecil di sebelah kiri
- Uji titik pada masing-masing daerah
- Tentukan HP nya
Contoh soal
- Contoh 1 Tentukan himpunan penyelesaian dari pertidaksamaanJawabx = 2 atau x = 5 ( pembuat nol )jadi Hp = {x|2<x<5}
- Tentukan HP dari x2 – 2x – 8 ≥ 0Jawab :Batas : x2 – 2x – 8 = 0(x - 4)(x + 2) = 0x = 4 atau x = -2Karena yang diminta ≥ 0 maka yang memenuhi adalah yang bertanda positip Sehingga HP nya adalah {x | x ≤ -2 atau x ≥ 4}
- Pertidaksamaan bentuk pecahanpertidaksamaan dalam x yang penyebutnya mengandung variabel x.
Langkah – langkah
menyelesaikan pertidaksamaan pecahan :
- Pindahkan semua bilangan keruas kiri, jadikan ruas kanan = 0
(ingat! tidak diperkenankan mengali silang, karena tanda pertidaksamaan tidak dapat ditentukan berubah/tidak) - Sederhanakan ruas kiri.
- Ubah bentuk
- Tentukan pembuat nol ruas kiri.
- Tuliskan nilai – nilai tersebut pada garis bilangan.
- Berikan tanda pada setiap interval.
- Samakan penyebutnya sehingga pecahan dapat disederhanakan.
- Selanjutnya, sama seperti penyelesaian pertidaksamaan kuadrat. Syarat: penyebut pecahanPerhatikan Contoh soal :
- Pertidaksamaan Nilai Mutlak
Merupakan
pertidaksamaan dimana variabelnya berada di dalam tanda mutlak. Indikator :
Menentukan penyelesaian pertidaksamaan linear yang memuat nilai mutlak
- Contoh 1 Tentukan himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan
3x + 2 < -
5 atau 3x + 2 > 5
3x < - 7 3x > 3
x < -7/3 x > 1
BAB
II
FUNGSI KOMPOSISI DAN FUNGSI INVERS
Konsep fungsi
- Fungsi atau Pemetaan merupakan Relasi dari himpunan A ke himpunan B disebut fungsi atau pemetaan, jika dan hanya jika tiap unsur dalam himpunan A berpasangan tepat hanya dengan sebuah unsur dalam himpunan B.f adalah suatu fungsi dari himpunan A ke himpunan B, maka fungsi f dilambangkan dengan f : A à BOperasi dalam Fungsi :
- Penjumlahan : (f+g)(x) = f(x) + g(x)
- Pengurangan : (f-g)(x) = f(x) – g(x)
- Perkalian : (f.g)(x) = f(x) . g(x)
- Pembagian : (f/g)(x) = f(x) / g(x)

y = f (x) : rumus untuk fungsi f
x disebut variabel bebas
y disebut variabel tak bebas
Contoh :
Diketahi f : A à B dan dinyatakan oleh rumus f (x) = 2x – 1.
Jika daerah asal A ditetapkan A : {x | 0 £ x £ 4. x Î R}
Jika daerah asal A ditetapkan A : {x | 0 £ x £ 4. x Î R}
a. Tentukan f (0), f (1), f (2), f (3) dan f (4).
b. Gambarkan grafik fungsi y : f (x) = 2x – 1 dalam bidang kartesius.
c. Tentukan daerah hasil dari fungsi f.
Jawab :
a. f (x) = 2x – 1, maka :
f (0) = -1
f (1) = 1
f (2) = 3
f (3) = 5
f (4) = 7
—
—
—
—
—
—
—
y = f(x)
—
—
—
—
|
—
—
—
y = f(x)
|
- Pengertian fungsi komposisi
Merupakan
penggabungan operasi dua fungsi secara berurutan sehingga menghasilkan
sebuah fungsi baru. Penggabungan tersebut disebut
komposisi fungsi dan hasilnya disebut fungsi komposisi Operasi komposisi dilambangkan dengan o
(dibaca : komposisi atau bundaran).
Fungsi
baru h = (g o f) : A ® C disebut fungsi komposisi dari f dan
g.
Ditulis:
h(x) = (gof)(x) = g(f(x))
(gof)(x) = g(f(x)) ada
hanya jika Rf ∩ Dg ≠ Ø
Adapun Nilai fungsi komposisi (gof)(x)
untuk x = a adalah (gof)(a) = g(f(a)).
- Notasi : (f o g)(a) = f(g(a)) à fungsi yang memetakan nilai dari g(a) ke f
Contoh :
- Diketahui fungsi f dan g dinyatakan dalam pasangan terurut
f = {(0,1),
(2,4), (3,-1),(4,5)} dan g = {(2,0), (1,2), (5,3), (6,7)}
Tentukanlah: a)
(f o g) b) (g o f) c) (f o g)(1) d) (g o f)(4)
Jawab:
a) (f o g) =
{(2,1), (1,4), (5,-1)} b) (g o f) =
{(0,1), (4,3)}
c) (f o g)(1) =
4 d) (g o
f)(4)
Contoh
- Diketahui
f : R
® R ;
f(x) = 2x² +1, g : R ® R ;
g(x) = x + 3
(f o g)(x) = f(g(x))
= f(x+3) = 2(x+3)²+1 = 2(x² + 6x + 9) + 1 = 2x²+12x+19
Jawab:
(g o
f)(x) = g(f(x)) = g(2x²+1) = 2x² + 1 + 3 = 2x² + 4
(f o g)(1) =
f(g(1)) = f(4) = 2. (4)² +1 = 2.16 + 1 = 33
(g o f)(1) =
g(f(1)) = g(3) = 3 + 3 = 6
- Contoh :
Diketahui A = {x
l x < -1}, B dan C adalah himpunan bilangan real.
f : A → B dengan f(x) =
-x + 1; g : B → C dengan g(x) = x2 dan
h = g o f : A → C. Bila x di A
dipetakan ke 64 di C, tentukan nilai x!
Jawab:
h(x) = (g o f)(x) = g(f(x)) = g(-x + 1) = (-x + 1)2
h(x) = 64 → (-x + 1)2 =
64 ↔ -x +
1 = ± 8
-x + 1 = 8 ↔ x = -7 atau –x
+ 1 = -8 ↔ x =
9
Karena A = {x l
x < -1}, maka nilai x yang memenuhi adalah x = -7.
Contoh
- Ditentukan g(f(x)) = f(g(x)).
Jika f(x) = 2x +
p dan g(x) = 3x + 120 maka nilai p = … .
- Jawab:
f(x) = 2x + p dan
g(x) = 3x + 120
g(f(x)) = f(g(x))
g(2x+ p) = f(3x +
120)
3(2x + p) + 120 =
2(3x + 120) + p
6x + 3p + 120 =
6x + 240 + p
3p – p = 240 –
120
2p = 120 ® p = 60
- Sifat-sifat Komposisi Fungsi
Jika f : A ® B ; g : B ® C ; h : C ® D, maka
berlaku:
i. (fog)(x)
≠ (g o f)(x)
(tidak komutatif)
ii. ((fog)oh)(x) =
(fo(goh))(x) (sifat asosiatif)
iii. (foI)(x) = (Iof)(x) = f(x) (elemen identitas)
perhatikan
contoh soal :
- Diketahui sebuah f(x) = 2x + 1, g(x) = 3 – x, dan h(x) = x2 + 2, I(x) = x
Maka nilai
(f
o g)(x) = f(g(x)) = f(3-x) = 2(3-x) + 1 = 6 – 2x + 1 = 7 – 2x
(g o
f)(x) = g(f(x)) = g(2x+1) = 3 – (2x+1) = 3 – 2x – 1 = 2 – 2x
(g o
h)(x) = g(h(x)) = g(x2 + 2)
= 3 – (x2 + 2) = 1 - x2
Dari hasil di atas tampak bahwa (fog)(x) ≠ (g o
f)(x)
Kemudian
nilai
((fog)oh)(x)
= (fog)(h(x))= (fog)( x2 + 2)= 7 – 2(x2 + 2) = 3 - 2x2
(fo(goh))(x)=f((goh)(x))=
f(1 - x2)= 2(1 - x2) + 1 = 2 – 2 x2 + 1 = 3 – 2
x2
Dari
hasil di atas tampak bahwa ((fog)oh)(x) =
(fo(goh))(x)
Begitu juga
(foI)(x)
= f(I(x)) = f(x) = 2x + 1
(Iof)(x)
= I(f(x)) = I(2x+1) = 2x + 1
Dari hasil di atas tampak bahwa (foI)(x) = (Iof)(x) = f(x)
Sehingga perhatikan contoh soal berikut:
1. diketahui f : R → R dan g : R → R dengan f(x) = 3x – 1 dan g(x) = 2x2
+ 5
Tentukan:
a. (g o f)(x)
b. (f o g)(x)
jawab:
f(x)
= 3x – 1 dan g(x) = 2x2 + 5
- (g o f)(x) = g[f(x)] = g(3x – 1)= 2(3x – 1)2 + 5= 2(9x2 – 6x + 1) + 5= 18x2 – 12x + 2 + 5= 18x2 – 12x + 7
- f o g)(x) = f[g(x)] = f(2x2 + 5)
= 3(2x2 + 5) – 1
= 6x2 + 15 – 1
(f o g)(x) = 6x2 + 14
(g o f)(x) = 18x2 – 12x + 7
(g o f)(x) ≠ (f o g )(x) tidak bersifat komutatif
- Konsep Fungsi Invers
- Definisi
Jika fungsi f : A ® B dinyatakan dengan pasangan
terurut f:{(a,b)laÎA dan bÎB}, maka invers dari fungsi f
adalah f-1: B ® A ditentukan oleh: f-1:{(b,a)lbÎB dan aÎA}.
Jika f : A ® B, maka f mempunyai fungsi invers f-1 : B
® A jika dan hanya jika f adalah fungsi bijektif atau korespondensi
1-1.
Jika f : y = f(x) ® f -1 :
x = f(y)
Maka (f o f -1)(x) = (f-1
o f)(x) = I(x) (fungsi identitas)
ingat
:
Fungsi kuadrat secara umum tidak
mempunyai invers, tetapi dapat mempunyai invers jika domainnya dibatasi.
Contoh
Diketahui
f: R ® R dengan
f(x) = 2x - 5. Tentukan
f -1 (x)!
- Aplikasi fungsi komposisi
- Menentukan Fungsi Jika Fungsi Komposisi dan Sebuah Fungsi Lain Diketahui
Misalkan fungsi komposisi (f o g)(x)
atau (g o f)(x) diketahui dan sebuah fungsi f(x) juga diketahui, maka kita bisa
menentukan fungsi g(x). Demikian pula jika fungsi komposisi (f o g)(x) atau (g
o f)(x) diketahui dan sebuah fungsi g(x) juga diketahui, maka kita bisa
menentukan fungsi f(x).
- Diketahui f(x) = 2x + 5dan (f o g)(x) = 3x2 – 1, Tentukan g(x).Jawabf(x) = 2x + 5 dan(fog)(x) = 3x2 - 1f[g(x)] = 3x2 - 12.g(x) + 5 = 3x2 - 12.g(x) = 3x2 - 1 - 5 = 3x2 - 6Jadi g(x) = 1/2 (3x2 - 6)
BAB III
FUNGSI
LIMIT
- Pengertian limit
Istilah
limit dalam matematika hampir sama
artinya dengan istilah mendekati. Akibatnya, nilai limit sering
dikatakan sebagai nilai pendekatan. Sehingga Limit fungsi f (x) adalah suatu nilai
fungsi yang diperoleh melalui proses pendekatan atau dengan variabel x, baik
dari arah x yang lebih kecil, maupun dari arah x yang lebih besar.
Secara umum : bila limit f (x) adalah
L, untuk x mendekati
, maka limit f (x) ditulis
- Pengertian limit secara intuitif
Untuk memahami pengertian limit
secara intuitif, perhatikan contoh berikut:
- Diketahui fungsi f(x) = 2x + 1, untuk x bilangan real. Berapakah nilai f(x) jika x mendekati 2?Penyelesaian :Untuk menentukan nilai f(x) jika x mendekati 2, kita pilih nilai-nilai x disekitar 2 (baik dari kiri maupn dari kanan). Kemudian, kita tentukan nilai f(x) seperti terlihat pada tabel berikut:
Dari tabel di atas, tampak bahwa jika x mendekati 2 dari kiri, f(x) mendekati 5 dari kiri,
sedangkan jika x mendekati 2 dari kanan, f(x) mendekati 5 dari kanan.
Teorema Limit
Misal n bilangan
bulat positip, k bilangan real,
dan
adalah fungsi-fungsi yang memiliki limit di titik
, maka:
Teorema di atas, dapat diaplikasikan
dalam banyak hal pada penyelesaian soal-soal tentang limit.
Contoh:
- Limit fungsi AljabarSuatu fungsi f(x) didefinisikan untuk x mendekati a, maka :
- Mengalikan dengan SekawanContoh :
- Mengalikan dengan SekawanContoh :
Berikut ini akan dibahas limit limit
fungsi Aljabar bentuk tak tentu yaitu
:
.
Limit Bentuk
Limit ini dapat diselesaikan dengan memfaktorkan pembilang dan penyebutnya, kemudian “mencoret” faktor yang sama, lalu substitusikan nilai x = a.
Catatan :
1. Karena
, maka
sehingga
pembilang dan penyebut boleh dibagi dengan
2. Nilai limitnya ada jika dan hanya
jika :
3. Jika
pembilang atau penyebutnya memuat bentuk
akar, maka sebelum difaktorkan dikalikan dulu dengan bentuk sekwannya.
Limit ini dapat
diselesaikan dengan membagi pembilang dan
penyebut dengan variabel berpangkat tertinggi
Gambar 3.1
segitiga siku-siku
Pada gambar 3.1 di
atas,
ABC adalah segitiga yang salah satu sudutnya
dan siku-siku pada
CBA. Misal AB = x, BC = y dan AC = r , berdasarkan
segitiga
Selanjutnya
berdasarkan perbandingan tersebut dapat dibuat beberapa rumus tentang fungsi
trigonometri. Rumus-rumus tersebut dapat ditunjukkan melalui gambar.
Perhatikan gambar berikut ini.
- Limit fungsi Trigonometri
Dengan menggunakan teorema prinsip apit
dan rumus geometri kita dapatkan teorema dasar dari limit fungsi trigonometri
sebagai berikut.
Dengan menggunakan teorema dasar limit
fungsi trigonometri dapat dibuktikan teorema-teorema berikut:
Untuk keperluan praktis teorema
tersebut dapat dikembangkan menjadi:
Seperti pada fungsi aljabar, maka pada
fungsi trigonometri juga berlaku bahwa jika f(a)
terdefinisi, maka:
Contoh :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar